Belajar dari kehidupan Yunus
~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut terambil dari kitab Yunus 1. Dan yang
menjadi fokus renungan kita terdapat dalam ayat, yaitu: “Dalam kesusahanku aku
berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku” – Yunus 2:2.
Kisah Yunus adalah salah
satu cerita yang paling sering didiskusikan dan sangat menarik di Alkitab.
Namun, dari semua perdebatan tersebut, ada satu hal yang pasti: Yunus melakukan
pencarian jati diri di hotel bawah air yang bau.
Kita semua tahu bahwa terkadang hidup berjalan dengan
tidak baik. Ketika hal itu terjadi, seperti Yunus, kita perlu mengajukan
beberapa pertanyaan sukar kepada diri kita sendiri.
Apakah ada dosa dalam hidup saya? Karena Yunus
terang-terangan tidak taat, Allah harus melakukan sesuatu yang tegas untuk
mendapatkan perhatiannya dan memimpinnya agar bertobat.
Apa yang dapat saya pelajari dari situasi ini?
Orang-orang Niniwe yang jahat adalah musuh umat Allah. Yunus berpikir bahwa
mereka seharusnya dihukum dan tak diberi kesempatan kedua. Ia perlu belajar
membagikan belas kasih Allah bagi orang-orang yang terhilang. "Allah
melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah
lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah
dirancangkan-Nya terhadap mereka" (Yunus 3:10).
Dapatkah saya menunjukkan kemuliaan Allah dalam semua
ini? Penderitaan kita sering tidak berkaitan dengan diri kita, tetapi berkaitan
dengan bagaimana orang-orang melihat kuasa Allah bekerja melalui kelemahan
kita. Yunus berada dalam situasi tidak berdaya, tetapi Allah menggunakannya
untuk memimpin bangsa yang menyembah berhala itu menuju pertobatan.
Lain kali apabila Anda mengalami masalah "perut ikan
paus", jangan lupa mengajukan pertanyaan sukar tersebut. Semoga Anda
menemukan kelepasan di tengah keputusasaan yang Anda hadapi --JMS
KITA MENDAPATKAN PELAJARAN DI SEKOLAH PENDERITAAN YANG
TIDAK DAPAT KITA PELAJARI DENGAN CARA LAIN