Ini sumber pengharapan kita ~ Landasan firman Tuhan dari tema
ini sumber pengharapan tersebut diambil dari Ratapan 3:19-41. Fokus renungan
kita tentang pengharapan difokuskan pada bagian ini: “Tak habis-habisnya
rahmat-Nya” – Ratapan 3:22.
Apa gunanya iman jika semuanya tampak sia-sia? Saya telah
melontarkan pertanyaan yang mendalam itu dalam hidup saya, dan belum lama ini
saya menerima surat dari seorang ibu yang menanyakan hal yang sama.
Ia menceritakan bahwa ia dan suaminya
memulai pernikahan mereka dengan mencari kehendak Allah bagi hidup mereka dan
memercayakan masa depan mereka kepada-Nya. Kemudian anak kedua mereka terlahir
dengan sindrom Down. Respons awal mereka atas hal itu adalah sedih, terkejut,
dan tak percaya. Namun pada hari kelahiran anak itu, Allah memakai Filipi 4:6,7
untuk meletakkan kedamaian di dalam hati mereka dan memberikan kasih yang abadi
bagi anak mereka yang istimewa itu. Ayat itu berbunyi: Nyatakanlah dalam segala
hal keinginanmu kepada Allah .... Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal akan memelihara hati.
Namun, hari-hari yang mereka lalui di
gurun belum usai. Sembilan tahun kemudian, anak mereka yang keempat didiagnosa
mengidap kanker. Sebelum usianya genap tiga tahun, ia meninggal. Keterkejutan,
kesakitan, dan kesedihan menyeruak sekali lagi ke dalam kehidupan mereka. Dan
sekali lagi, mereka menemukan pertolongan di dalam Allah dan firman-Nya. Ketika
kesengsaraan mengimpit kami, kata ibu ini, kami kembali kepada firman Allah dan
anugerah hidup kekal melalui Yesus Kristus.
Ketika persoalan hidup menghantam
kita seperti gelombang pasang, kita dapat mengingat bahwa belas kasih Allah tak
pernah meninggalkan kita (Ratapan 3:22). Dia dapat memberikan pengharapan yang
kita perlukan. JDB
PERASAAN TAK BERPENGHARAPAN AKAN
MENGINGATKAN KITA BAHWA KITA TAK BERDAYA TANPA ALLAH