Pentingnya memiliki sahabat ~
Tema renungan kali ini diambil dari kitab Daniel 1:11-21. Dan yang menjadi
fokus perenungan kita terkait dengan tema pentingnya memiliki sahabat
difokuskan pada kitab Amsa, yaitu: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi saudara dalam kesukaran” – Amsal 17:17.
Tokoh Perjanjian Lama Ayub dan
Daniel mempunyai banyak kemiripan. Keduanya mengalami berbagai percobaan dan
tantangan berat. Akan tetapi, keduanya juga memperoleh sukses besar berkat
kehadiran Allah di dalam hidup mereka. Keduanya dipandang sebagai
raksasa-raksasa iman, yang seorang karena kesabarannya dalam menanggung
penderitaan, dan yang lain karena kesuciannya di tengah budaya yang najis.
Ayub dan Daniel mempunyai persamaan yang lain, yaitu
masing-masing mempunyai tiga orang sahabat yang berarti. Akan tetapi, persamaan
mereka berakhir di sini. Teman-teman Ayub menjadi duri dalam daging. Mereka
justru menyalahkannya ketika ia membutuhkan belas kasih dan pendampingan. Pada
saat Ayub bergumul dengan kehilangan dan kesedihan, Elifas, Bildad, dan Zofar
tampaknya cenderung menambah kesakitannya daripada memberi pertolongan dalam
kesengsaraannya.
Ketiga teman Daniel sangat berbeda. Ketika mereka
bersama-sama ditangkap, Daniel dan sahabat-sahabatnya; Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego saling mendukung serta menguatkan dalam masa-masa sulit ini. Mereka
berdiri bersama-sama untuk menghormati Allah (Daniel 1) dan berdoa (2:17,18),
serta menolak untuk menyembah patung raja (3:16-18). Sahabat-sahabat seperti
inilah yang kita butuhkan!
Jadi, sahabat seperti apakah saya? Amsal 17:17 mengatakan
demikian, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu." Siapakah yang
membutuhkan Anda untuk menjadi sahabatnya pada hari ini? -WEC
SAHABAT SEJATI BAGAIKAN PENOPANG UNTUK DINDING YANG MIRING